Kamis, 18 Agustus 2011

ASTA TINGGI SUMENEP



(bambang pos)

(Bambang Pos) Letak Asta Tinggi tidak jauh dari pusat pemerintahan sekitar berjarak 2 km yang terletak di desa Kebonagung Kecamatan kota yang berdiri sejak abad ke-16 masehi.Jika kita melihat Asta tinggi sepitas kilas mirip dengan keraton, sehingga dapat menarik perhatian para pengunjung yang terlihat bangunannya megah , kokoh dan menunjukkan kejayaan kerajaan Sumenep pada saat itu.

Asta Tinggi adalah tempat areal pemakaman para raja-raja yang berkuasa, keluarga raja, dan prajurit yang punya ikatan darah dengan raja baik tempo dulu atau sekarang.

Makna Asta Tinggi menurut etimologi yaitu makam yang tinggi yang berada di puncak bukit. Pemberian nama Asta tinggi pada awalnya dalam memudahkan penyebutan saja. Asta tinggi dibangun pertama kali oleh Pangeran Rama melihat beberapa pesareannya yang saat itu terpencar-pencar, seperti Jokotole ada di Asta sa’asa kecamatan Manding, Pangeran siding di Bangkal, R. Arya Kanduran, Pangeran Lor dan Pangeran Wetan di asta Karang sabu Karangduak Kecamatan kota.

Pada tahun 1627 M Sultan Demak R. Adiwijaya (Jaka tingkir, menantu Sultan Demak III R. Trenggono) mengangkat R. Mas Anggadipa untuk menjadi adipati sumenep, dan pada tahun 1644 M. Ia dipecat dari jabatannya adipati oleh Sultan Agung, beberapa saat kemudian R. Anggadipa meninggal dunia dan dimakamkan di Asta tinggi. Saat itu Pangeran Rama yang membangun Asta Tinggi tahun 1678 M. Belum wafat dibandingkan dengan R. Mas Anggadipa yang lebih awal wafat dulu tahun 1644 M. Sehingga dapat ditarik kesimpulan yang pertama kali dimakamkan di Asta Tinggi adalah R. Mas Aggadipa. Dalam makam tersebut ada ciri khas batu nisan perempuan dan keberadaan nama nisan tersebut belum diketahui yang letaknya di sebelah barat makam R. Mas Anggadipa. Konon cerita R. Mas anggadipa memperistri putri dari Panembahan Lemah Duwur ( R. Pranoto) yang bertugas di Sampang namanya R. Ayu Mas ireng, setelah adanya pemecatan dari Sultan Agung, R. Mas Anggadipa bersama keluarganya tidak pulang ke daerah asalnya Jepara maupaun ke Sampang. Atas pemikiran itulah bahwa kuburan yang ada disebelah barat R. Mas Anggdipa adalah istrinya bernama R. Ayu MaS Ireng putri Panembahan lemah duwur dengan Selir. Sedangkan istri yang padmi adalah putri sultan Pajang.

Di Lokasi Barat Asta Tinggi memiliki pola bangunan khas Jawa Mataram terdiri 3 kubah :

1. Kubah 1 terdiri dari makam yang bernama

a. R. Ayu Mas Ireng (istri R.Mas Anggadipa)

b. R. Mas Anggadipa

c. Pangeran Wirosari (Pangeran Sepo)

d. Pangeran Rama

e. R.Ayu Arta

f. Pangeran Panji pulong Jiwa

2. Kubah 2 terdiri dari

a. Ratu Ari

b. Pangeran Jimat ( R. Ahmad)

c. R. Arto Wirogoro

3. Kubah 3 teridir dari

a. Bendara Saud

b. R. Ayu dewi Rasmara ( Istri Bendara Saud

c. Dll

Lokasi timur memiliki pla bangunan perpaduan Eropa, Arab, Cina dan Jawa terdiri dari

a. Panembahan Sumolo

b. Sultan Abdurrahman

c. Panembahan Moh. Saleh

d. Dan lain-lain.

Untuk pelestarian budaya dibentuk YAPASTI (Yayasan Penjaga Asta Tinggi)


Tidak ada komentar:

Roro Mendut

Roro Mendut
Bersama Teater Johar Sebagai temenggung Wiroguno

Dalam Kraton Sumenep

Dalam Kraton Sumenep
Kolam Pemandian Putri Kraton Jaman Kerajaan.

ONLINE

PERTEMPURAN SURABAYA DI HOTEL ORANYE

PERTEMPURAN SURABAYA DI HOTEL ORANYE
PENTAS DRAMA SURABAYA SEPANJANG JAMAN

GERAK JALAN TRADISIONAL MAJOKERTO SURABAYA

GERAK JALAN TRADISIONAL MAJOKERTO SURABAYA
FOTO BERSAMA DENGAN PESERTA TANGGAL 14 NOPEMBER 2009

Berlatih drama di Alam Terbuka

Berlatih drama di Alam Terbuka
SMA Negeri 1 Cerme Di Pantai Kenjeran Surabaya