Sabtu, 06 Juni 2009
HIDUP DALAM GENGGAMAN MALAIKAT
(Bb.22)
Tercatat,tersirat, dalam prasasti abadi,
Bertahan tak pernah hilang,
Tercantum tak pernah luntur,
Termuat tak pernah lapuk,
Mata jadi rabun,
Rambut beruban,
Kulit keriput ke dalam sukma
Otot-otot nampak bergaris-garis tebal melingkar,
Suara serak tak jelas terdengar,
Gigi mulai rontok diganti yang palsu,
Jalan mulai terseok-seok membungkuk,
Adakah umur ini panjang,
Setiap berulang tahun minta dipanjangkan umurnya,
Amalan belum sadarkan diri,
Kesenangan masih menyelimuti hati
Ingin gembira,
Ingin berfoya-foya
Dan ingin bergaul bebas.......
Siksa makin dekat, umur sudah tidak kuat menggenggam,
Surga jauh tak terjangkau, neraka bikin takut yang berpahala,
Malaikat tak bosan-bosan mencatat dalam qolbu,
Tak akan berhenti untuk hal ini....jelek ? ..... baik ?
Selasa, 02 Juni 2009
.. & ?
(Bb.22}Anak negeri terlantar di kaki lampu setopan
Tidur di jembatan beralas lantai ,dingin hujan,basah
Suara lantang dan geram muka penuh penyesalan
Ada tertawa, ada senyum, ada yang teriak dan menangis
Sekelompok lelaki membuat lingkaran ada gambar didepannya
Tangannya bergerak-gerak sambil ngotak-atik alat yang tak terlihat
Badan gede bertato dan berkalung menghampirinya dan henbtakan,
Mulutnya membuat ciut yang ada disekitarnya,
Jembatan itu adalah untuk pertemuannya
Jembatan itu adalah untuk mengadu untung
Jembtan itu adalah sebagai lapangan pekerjaan
Dan jembatyan itu mereka telah dibui
Anak negeri ingin kembali ke kampungnya, tanah lahirnya,
…………………………………………………………………………………………….
Tidur di jembatan beralas lantai ,dingin hujan,basah
Suara lantang dan geram muka penuh penyesalan
Ada tertawa, ada senyum, ada yang teriak dan menangis
Sekelompok lelaki membuat lingkaran ada gambar didepannya
Tangannya bergerak-gerak sambil ngotak-atik alat yang tak terlihat
Badan gede bertato dan berkalung menghampirinya dan henbtakan,
Mulutnya membuat ciut yang ada disekitarnya,
Jembatan itu adalah untuk pertemuannya
Jembatan itu adalah untuk mengadu untung
Jembtan itu adalah sebagai lapangan pekerjaan
Dan jembatyan itu mereka telah dibui
Anak negeri ingin kembali ke kampungnya, tanah lahirnya,
…………………………………………………………………………………………….
Langganan:
Postingan (Atom)