(bambang pos)
Globalisasi berasal dari kata globe yang berarti dunia. Globalisasi punya arti mendunia, menurut Selo Soemarjan globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia globalisasi adalah proses masuknya ke ruang kingkup dunia siaran telivisi kita tidak bisa dihindarkan lagi.
Dengan globalisasi masyarakat di kota-kota besar di Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya berkecendrungan menyatu dengan perkembangan dunia. Perkembangan yang sangat menarik dan memikat adalah perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi, industri, media massa, dan pariwisata. Jadi dapat disimpulkan bahwa globalisasi adalah perubahan sosial budaya bangsa di seluruh dunia yang berlangsung secara cepat dab bersifat revolusi.
DAMPAK GLOBALISASI
A. Goncangan Budaya ( Culture Shock )
Dengan adanya unsur budaya luar yang masuk ke dalam suatu masyarakat dimana masyarakat tidak dapat mencerna dan menyesuaikan dengan unsur budaya luar/asing maka didalam masyarakat. Misalnya pandangan banyak anak banyak rejeki. Namun dengan adanya globalisasi terwujdunya perencanaan keluarga ideal dengan diterapkan Keluarga Berencana (KB), maka ditolaknya oleh masyarakat, tokoh masyarakat dan para ulama sekitar tahun tujuh puluhan.
Tidak diterimanya program KB belum ada sosialisasi bagi masyarakat, namun stelah adalanya proses akulturasi yang artinya percampuran dua budaya yang berbeda dimana unsur budaya asli masih tetap ada atau tidak menghilangkan kepribadian kebudayaan sendiri. Akhirnya masyarakat dapat mengerti dari manfaat mengikuti program KB. Oleh pemerintah.
Bahwa kegoncangan budaya adalah dampak negatif dari masuknya unsur budaya luar yang masuk / dikenalkan kepada suatu masyarakat.
B. Ketimpangan Budaya ( Culture Lag )
Menurut William F. Ogburn, culture lag adalah pertumbuhan kebudayaan yang tidak selalu sama cepatnya dalam keseluruhannya tetapi ada bagian yang tumbuh cepat dan ada bagian yang tumbuhnya lambat.
Contoh adanya ketertinggalan budaya di masyarakat antara lain masyarakat desa yang sudah menggunakan kompor gas tetapi belum bisa memanfaatkannya dan masih menggunakan dari kayu bakar atau kompor minyak.
Contoh lain adanya penumpang di dalam bus umum yang ber AC tertulis dilarang merokok, ternyata masih saja ada banyak orang yang merokok.